TEXT
Yuk kenali syndrom baby blues dan upaya pencegahannya
Perempuan banyak melewati proses yang sulit dalam hidup mereka, di antaranya proses kehamilan, melahirkan dan nifas, serta proses perubahan peran menjadi seorang ibu. Syndrom baby blues merupakan masa transisi bagi ibu, baik secara fisik, psikologis, emosional dan sosial. Di Indonesia, masalah psikologis pada ibu syndrom baby blues belum mendapat perhatian khusus. Angka kejadian syndrom baby blues di Indonesia antara 50%-70% dan angka kejadian depresi pada ibu pasca bersalin tercatat sebanyak 22,4% (WHO, 2018).
Diketahui bahwa sebagian besar terjadinya syndrome baby blues adalah tidak mendapatkan dukungan suami dan dukungan sosial. Dukungan suami dan dukungan sosial dapat menjadi sistem pendukung (support system) psikologis bagi pasien dengan depresi selama masa nifas. Namun direkomendasikan juga untuk melakukan terapi komplementer yaitu terapi music dan spiritual. Materi pembahasan - Latar Belakang Syndrom Baby Blues - Pengertian Syndrom Baby Blues - Gangguan Psikologis (mental) Post Partum - Dampak Syndrom Baby Blues - Pencegahan Syndrom Baby Blues - Penanganan Syndrom Baby Blues - Rekomendasi Terapi syndrom Baby Blues
02729.1 | 618.76 LEN y c.1 | Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
02729.2 | 618.76 LEN y c.2 | Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang | Tersedia |
02729.3 | 618.76 LEN y c.3 | Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang | Tersedia |
02729.4 | 618.76 LEN y c.4 | Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain